Rabu, 20 Februari 2013

Mengenal Gaya Belajar ANak...

Hmm..
Ternyata emang susah2 gampang ya mendidik,mengarahkan anak2..
kita sebagai orangtua harus kudu n musti tau apa saja potensi yang ada pada anak kita,jangan maunya memaksakan kehendak saja,karna Anak bukan lah Robot...betulll

Kali ini Emak mau sedikit share dari googling di Artikel tentang "GAYA BELAJAR ANAK" infonya aqu dapet di link ini.. http://www.parenting.co.id/article/balita/gaya.belajar.sesuai.tipe.kecerdasan.anak.i/001/003/590.
Menarik sekali, karena dengan kita mengetahui Gaya belajar anak kita akan lebih memahami dan lebih mudah untuk mengarahkan ,,
yuk langsung saja,,,

Gaya Belajar Sesuai Tipe Kecerdasan Anak (I)

Ada beberapa cara mengembangkan multiple intelligence atau 9 tipe kecerdasan melalui gaya belajar tertentu.

Sebelum mengenal gaya belajar anak, perhatikan modalitas belajar yang anak miliki. Modalitas belajar merupakan cara yang biasa digunakan seseorang dalam menyerap informasi dari lingkungannya.

Agar anak dapat belajar dengan baik, Anda harus mengenali modalitas belajar seperti apa yang dominan pada anak Anda. Apakah visual, auditif, ataupun kinestetik. Tiap anak sebenarnya memiliki ketiga modalitas belajar tersebut, hanya saja, pengembangan masing-masing gaya belajar ini dipengaruhi juga oleh stimulasi yang diterima.

Latih dari sekarang agar anak dapat mengembangkan ketiga-tiganya, tapi masuk dari segi yang dominan terlebih dahulu baru mengembangkan kecerdasan lainnya.

Multiple Intelligence
Visual
Auditif
Kinestetik
Linguistic Intelligence
Anak mengamati cara orang tua menyebutkan suatu kata tertentu
Sering mengajak anak bercerita/ngobrol
Saat mengajar kata tertentu, arahkan tangan anak memegang benda tsb.
Logical Mathematical Intelligence
Menunjukkan gambar-gambar bentuk sederhana seperti kotak, lingkaran, dll
Bercerita pada anak bahwa gajah memiliki badan yang lebih besar dibandingkan kelinci
Menyebut angka 1, 2, 3, sambil membantu mengangkat tangan anak sebanyak angka yang disebutkan
Visual Spatial Intelligence
Menunjukkan gambar-gambar pada anak.
Memutar letak tidur anak ke arah yang berbeda-beda
Bercerita pada anak tentang cirri-ciri fisik dari jerapah
Melatih anak belajar berjalan dan mulai mengeksplorasi ruangan kamarnya
                                
                                 

Senin, 18 Februari 2013

ROTI KERING

ROTI KERING UNYU,,,

Hmmm,,dri malem bingung mau bikin bekal apa buat Teteh ALine ,yang simple dan cepat..???
stok yang ada cuma Roti Tawar,Mentega,sama Ceres..
Ahaaa,,
inget dulu pernah seraching di si Mbah Google tentang olahan dari Roti. Nemu deh "ROTI KERING " tabur gula,,
 Meluncur ke dapur buat siap2.

Bahan 10 lembar Roti Tawar
Mentega secukupnya buat olesan
Ceres secukupnya buat taburan
Gula pasir secukupnya buat taburan,,

Cara Buat:
Olesi Roti dengan mentega lalu biar agak unyu2 bentuknya aqu cetak deh pake cetakan agar yang berbentuk Kapal,Panda,sam kepiting... setelah itu Emak taburi sebgian dengan ceres sebagian lagi dengan gula pasir. lalu di Oven..Emk lup berapa lamanya..hiks soalnya sambil di oven EMak smbil nyambi kerja yang laen hehe.... maklum EMak2 punya tangan 1000 *_*.

Taraaaaaaa...
Roti Kering Unyu2 ku jadi juga,, semoga teteh Senang dengan bekal sekolahnya...


AGAR ANAK HOBY BACA...

Tularkan Hoby Membaca Pada Anak...

gemar membacaAPAPUN yang dimiliki orang tua seperti sifat mau pun hobi ternyata bisa diturunkan kepada anak. Hobi tersebut bisa diturunkan melalui keikutsertaan secara langsung anak terhadap hobi orang tuanya. Misalnya hobi berkebun, orang tua yang senang berkebun pasti akan sering mengajak sang anak untuk berkebun walau pun anak hanya melihat, namun sesuatu yang sering dilakukan akan bisa menjadi sebuah kebiasaan. Anak yang sering terlibat dalam suatu kegiatan maka lama-kelamaan anak akan menyukai kegiatan tersebut, termasuk kegiatan membaca.
Orang tua tentu memahami bakat anak, apa yang anak senangi atau dilakukan. Mengembangkan bakat anak adalah salah satu tugas orang tua. Jika anak sudah terlihat betah saat Anda membacakan cerita untuknya atau selalu membaca buku yang sama berulangkali, maka bisa jadi anak Anda memang senang membaca.
Saat terbaik untuk membiasakan anak gemar membaca adalah sedini mungkin sebelum anak memasuki usia sekolah. Karena di usia ini anak akan lebih terlihat kegemarannya, ia akan cenderung menyukai buku dengan tema yang sejenis.

Menjadi Teladan

Anak merekam dan mencontoh apa yang dilihatnya, jika Anda ingin anak Anda gemar membaca maka jadilah contoh yang baik baginya. Membaca koran sebelum berangkat kerja atau sambil minum teh sore hari bisa jadi contoh kecil baginya. Sesekali ajaklah ia saat Anda membaca koran, walaupun ia belum bisa membaca tapi pasti perlahan ia akan meniru Anda.

Dongeng sebelum tidur

Bacakanlah dongeng sebelum tidur saat anak belum bisa membaca. Buku-buku bergambar yang lucu itu akan memberikan stimulasi bagi anak untuk bisa memahami apa yang disampaikan buku melalui Anda. Sediakan beberapa buku bacaan dengan tema cerita yang berbeda agar anak tidak bosan. Bahkan saat ini sudah tersedia buku bantal anti robek sangat cocok untuk bayi dan balita.

Melatih Emosi

Anak yang gemar membaca cenderung memiliki emosi yang lebih terkontrol. Karena saat membaca ia akan bersikap tenang dan mampu mengendalikan emosinya karena fokus membaca, sisi intelektual anak juga akan jauh berkembang.

Meningkatkan Konsentrasi

Fokus dengan apa yang ia baca atau ia lihat akan membuat kemampuan berkonsentrasinya terlatih, sehingga tidak akan mudah terganggu oleh orang lain. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang lebih kritis dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.

Jumat, 15 Februari 2013

Kisah Rasulullah









Kisah Perginya Rasullah Ke Syam Bersama Abu Thalib

Ketika Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam masih kecil (dan belum menjadi Nabi), ia ikut pergi bersama pamannya, Abu Thalib, dan para pembesar kaum Quraisy dalam suatu perjalanan menuju Syam. Sebagian ulama mengatakan bahwa itu ketika beliau Shallallahu’alaihi Wasallam berusia 12 tahun, dan sebagian lagi berpendapat beberapa tahun lebih tua itu.
Diriwayatkan dari Al Fadhl bin Sahl Abul Abbas Al A’raj Al Baghdadi ia berkata, Abdurrahman bin Ghazwan Abu Nuh menuturkan kepadaku, Yunus bin Abi Ishaq mengabarkan kepadaku, dari Abu Bakr bin Abi Musa, dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu, ia berkata:
خَرَجَ أَبُو طَالِبٍ إِلَى الشَّامِ ، وَخَرَجَ مَعَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَشْيَاخٍ مِنْ قُرَيْشٍ ، فَلَمَّا أَشْرَفُوا عَلَى الرَّاهِبِ هَبَطُوا ، فَحَلُّوا رِحَالَهُمْ , فَخَرَجَ إِلَيْهِمُ الرَّاهِبُ وَكَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ يَمُرُّونَ بِهِ , فَلَا يَخْرُجُ إِلَيْهِمْ وَلَا يَلْتَفِتُ ، قَالَ : فَهُمْ يَحُلُّونَ رِحَالَهُمْ فَجَعَلَ يَتَخَلَّلُهُمُ الرَّاهِبُ حَتَّى جَاءَ فَأَخَذَ بِيَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : هَذَا سَيِّدُ الْعَالَمِينَ , هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَبْعَثُهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ ، فَقَالَ لَهُ أَشْيَاخٌ مِنْ قُرَيْشٍ : مَا عِلْمُكَ ؟ فَقَالَ : إِنَّكُمْ حِينَ أَشْرَفْتُمْ مِنَ الْعَقَبَةِ لَمْ يَبْقَ شَجَرٌ وَلَا حَجَرٌ إِلَّا خَرَّ سَاجِدًا ، وَلَا يَسْجُدَانِ إِلَّا لِنَبِيٍّ , وَإِنِّي أَعْرِفُهُ بِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ أَسْفَلَ مِنْ غُضْرُوفِ كَتِفِهِ مِثْلَ التُّفَّاحَةِ ، ثُمَّ رَجَعَ فَصَنَعَ لَهُمْ طَعَامًا فَلَمَّا أَتَاهُمْ بِهِ وَكَانَ هُوَ فِي رِعْيَةِ الْإِبِلِ , قَالَ : أَرْسِلُوا إِلَيْهِ , فَأَقْبَلَ وَعَلَيْهِ غَمَامَةٌ تُظِلُّهُ ، فَلَمَّا دَنَا مِنَ الْقَوْمِ وَجَدَهُمْ قَدْ سَبَقُوهُ إِلَى فَيْءِ الشَّجَرَةِ ، فَلَمَّا جَلَسَ مَالَ فَيْءُ الشَّجَرَةِ عَلَيْهِ ، فَقَالَ : انْظُرُوا إِلَى فَيْءِ الشَّجَرَةِ مَالَ عَلَيْهِ ، قَالَ : فَبَيْنَمَا هُوَ قَائِمٌ عَلَيْهِمْ وَهُوَ يُنَاشِدُهُمْ أَنْ لَا يَذْهَبُوا بِهِ إِلَى الرُّومِ ، فَإِنَّ الرُّومَ إِذَا رَأَوْهُ عَرَفُوهُ بِالصِّفَةِ فَيَقْتُلُونَهُ ، فَالْتَفَتَ , فَإِذَا بِسَبْعَةٍ قَدْ أَقْبَلُوا مِنَ الرُّومِ فَاسْتَقْبَلَهُمْ ، فَقَالَ : مَا جَاءَ بِكُمْ ؟ قَالُوا : جِئْنَا إِنَّ هَذَا النَّبِيَّ خَارِجٌ فِي هَذَا الشَّهْرِ , فَلَمْ يَبْقَ طَرِيقٌ إِلَّا بُعِثَ إِلَيْهِ بِأُنَاسٍ , وَإِنَّا قَدْ أُخْبِرْنَا خَبَرَهُ بُعِثْنَا إِلَى طَرِيقِكَ هَذَا ، فَقَالَ : هَلْ خَلْفَكُمْ أَحَدٌ هُوَ خَيْرٌ مِنْكُمْ ؟ قَالُوا : إِنَّمَا أُخْبِرْنَا خَبَرَهُ بِطَرِيقِكَ هَذَا ، قَالَ : أَفَرَأَيْتُمْ أَمْرًا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِيَهُ هَلْ يَسْتَطِيعُ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ رَدَّهُ ؟ قَالُوا : لَا ، قَالَ : فَبَايَعُوهُ وَأَقَامُوا مَعَهُ ، قَالَ : أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ أَيُّكُمْ وَلِيُّهُ ، قَالُوا : أَبُو طَالِبٍ فَلَمْ يَزَلْ يُنَاشِدُهُ حَتَّى رَدَّهُ أَبُو طَالِبٍ ، وَبَعَثَ مَعَهُ أَبُو بَكْرٍ بِلَالًا وَزَوَّدَهُ الرَّاهِبُ مِنَ الْكَعْكِ وَالزَّيْتِ
“Abu Thalib pergi ke Syam dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pergi dengannya bersama dengan pembesar-pembesar kaum Quraisy. Ketika mereka menjumpai seorang rahib, mereka singgah dan berhenti dari perjalanan mereka. Lalu seorang Rahib pun keluar menemui mereka. Padahal biasanya pada waktu-waktu sebelum itu, rahib tersebut tidak pernah keluar dan tidak peduli ketika mereka melewatinya.
Abu Musa berkata; “Lalu mereka meletakkan perbekalan mereka, kemudian Rahib itu membuka jalan hingga mereka sampai di hadapannya. Lalu ia memegang tangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sambil berkata: “Anak ini akan menjadi penghulu semesta alam, anak ini akan menjadi Rasul dari Rabbul ‘Alamin yang akan di utus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam”.
Maka pembesar Quraisy berkata: “Dari mana Anda tahu hal itu?”. Rahib menjawab: “sebenarnya semenjak kalian tiba di ‘Aqabah, tidak ada bebatuan dan pepohonan melainkan mereka bersimpuh  sujud, dan mereka tidak sujud melainkan kepada seorang Nabi. Selain itu, aku juga dapat mengetahui dari stempel kenabian yang berada di bagian bawah tulang rawan bahunya yang mirip seperti buah apel”.
Kemudian Rahib itu kembali ke dalam dan menyiapkan makanan. Ketika Rahib mendatangi rombongan, Nabi sedang berada diantara unta-unta. Rahib itu berkata: “tolong utuslah beberapa orang untuk menjemputnya dari sana”. Maka kemudian Nabi datang dengan dinaungi sekumpulan awan di atas beliau. Ketika Rahib mendekati rombongan, ia temukan mereka tengah berebutan mencari naungan dari bayang-bayang pohon. Anehnya ketika Nabi duduk, justru bayang-bayang pohon itu menaungi beliau. Kontan si Rahib mengatakan: ‘coba kalian perhatikan, bayang-bayang pohon justru menaunginya’.
Abu Musa berkata, ketika sang rahib berdiri menghadap rombongan, ia memberi peringatan agar rombongan tidak meneruskan perjalanan ke Romawi. Sebab jika mereka melihatnya, tentu mereka akan mengetahuinya dengan tanda-tandanya itu, dan mereka akan membunuhnya’. Ketika sang rahib menoleh, ternyata ada tujuh orang yang baru datang dari Romawi dan menemui rombongan. Rahib bertanya kepada mereka: ‘apa yang membuat kalian datang kemari?’. Rombongan itu menjawab: ‘Begini, kami berangkat karena ada seorang nabi yang diutus bulan ini. Oleh karena itu tak ada rute jalan lagi melainkan pasti diutus beberapa orang untuk mencarinya. Dan kami diberi tahu bahwa ia akan ditemui di rute ini’. Si rahib lantas bertanya: ‘Apakah dibelakang kalian ada rombongan lain yang lebih baik dari kalian?’. Mereka menjawab: ‘hanya kami yang diberi tahu bahwa ia akan ditemui di rute ini’. Si rahib bertanya lagi: ‘Menurut kalian, jika Allah berkeinginan untuk memutuskan sesuatu adakah orang yang dapat menolaknya? Mereka berkata: ‘Tentu tidak ada’. Selanjutnya rombongan dari Romawi itu berbaiat kepada si rahib dan tinggal bersamanya.
Rahib bertanya: ‘Saya nasehatkan kalian untuk berpegang pada Allah, namun siapa walinya anak ini?’. Rombongan Quraisy menjawab: ‘Abu Thalib’. Si rahib tiada henti-hentinya menasehati Abu Thalib hingga ia mau mengembalikan Nabi ke Mekkah. Abu Bakar juga memerintahkan Bilal untuk menemaninya, sedangkan si rahib memberinya bekal berupa kerupuk dan minyak”
Hadits ini dikeluarkan oleh At Tirmidzi dalam Jami’-nya (3583), Al Hakim dalam Al Mustadrak (4167), Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah (386), Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyqi (811), Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya (35852), dan beberapa huffadz yang lain.
Sanad hadits ini shahih karena seluruh perawinya adalah perawi yang dipakai oleh Bukhari dan Muslim. Al Munawi berkata: “Tidaklah perawi dalam sanad hadits ini kecuali yang dipakai oleh Bukhari atau Muslim atau keduanya. Namun tentang penyebutan Abu Bakar dan Bilal statusnya wahm” (Takhrij Ahadist Al Misykah, 5/222). Syaikh Al Albani juga berkata: “Hadits ini shahih, namun penyebutan Abu Bakar dan Bilal statusnya munkar sebagaimana dikatakan para ulama” (Shahih At Tirmidzi, 3620).
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mungkin Abu Musa Al Asy’ari menceritakan kisah ini padahal beliau baru masuk Islam pada tahun 9 Hijriah ketika peristiwa perang Khaibar? Sedangkan kisah ini masih sangat jauh masanya dari itu. Jawabnya, tentu saja Abu Musa Al Asy’ari mendapatkan kisah ini dari sahabat Nabi yang lain yang tidak disebutkan. Kasus ini disebut termasuk kasus hadits mursal shahabi. Dan para ulama pakar hadits menyatakan bahwa mursal shahabi itu hujjah, karena kaidah mengatakan:
الصحابة كلهم عدول
Para sahabat Nabi itu semuanya adil
Dengan demikian kisah ini adalah kisah yang shahih dan benar adanya.
Wabillahit Taufiq Was Sadaad

Rujukan: Shahih Sirah Nabawiyah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 29-31

Penyusun: Yulian Purnama Artikel Muslim.Or.Id 

Cerita dan Lagu Anak




Sabtu, 09 Februari 2013

Ghiboo.com - Keputihan merupakan kondisi yang normal dan sering terjadi.

Keputihan yang normal menandakan fungsi tubuh yang sehat, sekaligus menjadi cara tubuh untuk membersihkan dan melindungi vagina.

Namun, harus tetap diwaspadai. Jumlah dan warna cairan yang abnormal dapat mengindikasikan adanya ketidakberesan dalam kesehatan wanita.
Kuning keju. Warna putih kekuningan menunjukkan adanya infeksi jamur. Jaga zona V Anda karena rawan terhadap serangan jamur, yang suka lingkungan yang hangat, gelap dan lembab. Kondisin ini sangat umum terjadi pada wanita yang sedang hamil, menderita diabetes atau mengonsumsi antibiotik.
Kecoklatan. Keluarnya cairan berwarna kecoklatan seperti setelah menstruasi, umumnya dipicu oleh konsumsi pil kontrasepsi. Jika hal ini terjadi terus-menerus, kunjungi dokter kandungan Anda untuk dapat membicarakan mengenai pilihan kontrasepsi lainnya. Namun tetap waspada, karena ada kemungkinan gejala awal masalah polip, fibroid, peradangan dan infeksi serviks.
Kuning. Cairan vagina Anda berwarna kekuningan, gatal, sakit dan berbau? Segera temui dokter! Kondisi ini bisa menandakan adanya gonore (kencing nanah). Jika tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar, menyebabkan radang panggul yang sangat nyeri.
Hijau keabu-abuan. Ini merupakan tanda dari kondisi serius, yang disebut trikomoniasis. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh pasangan yang tidak menggunakan kondom saat seks. Wanita dengan trikomoniasis umumnya merasakan gatal-gatal atau rasa panas di vagina.
 di kutip dari
http://id.she.yahoo.com/pantau-kesehatan-vagina-melalui-keputihan-055823362.html

Kamis, 07 Februari 2013

DOA ISTERI SOLEHAH
Ya Allah..
Kau ampunilah dosa ku yang telah kuperbuat
Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas
Kau berikanlah aku kekuatan mental
Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredahan
Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaran Mu
Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan
Ya Allah…
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku dititianMu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di Dunia Mu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati oleh Mu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya
Tetapi ya Allah…Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang
Kau tunjukkanlah aku jalan yang terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu
Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu
Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya
Sekiranya suamiku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan
Kurniakanlah aku kekuatan Mu untuk aku memperbetulkan keadaanya
Sekiranya suamiku menyintai kesesatan
Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena
Ya Allah…Kau yang Maha Mengetahui apa yangterbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan keterlanjuranku
Sekiranya aku tersilap berbuat keputusanBimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai
Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri
Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhirat Mu
Sekiranya aku engkar dan derhaka
Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu
Ya Allah…Sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu
Aku buta tanpa bimbingan MuAku cacat tanpa hidayah Mu
Aku hina tanpa Rahmat Mu
Ya Allah…Kuatkan hati dan semangatku
Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu
Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami
Bukakanlah hatiku untuk menghayati agama Mu
Bimbinglah aku menjadi isteri Solehah
Hanya pada Mu,
Ya Allah…
Ku pohon segala harapan
Kerana aku pasrah dengan dugaan Mu
Kerana aku sedar hinanya aku
Kerana aku insan lemah yang kerap keliru
Kerana aku leka dengan keindahan duniaMu
Kerana kurang kesabaran ku menghadapi cabaran Mu
Kerana pendek akal ku mengharungi ujian Mu
Ya Allah Tuhanku…….
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang solehah
Isteri yang sentiasa dihati
Amin, Ya Rabbi Allamin…….(by websugih.com)
(by hamba sholehah/mbak solekha)

SUAMI SOLEH.....(^_^)

Ga adil dong kalo kita hanya bahas about ISTRI SOLEHAH..
biar adil yuk sekarang kita bahas soal SUAMI SOLEH..
        Siapa hayooooo...
         semua wanita soleh bahkan yg tidak "baik " oun menginginkan mempunya suami soleh..
Apa sie SUAMI SOLEH..??
Kyk gimana sie SUAMI SOLEH..
Langsung aza deh..
Suami Sholeh,harta yang paling berharga buat Istri..

Buat seorang wanita, harta yang paling berharga didalam hidup ini adalah seorang suami yang sholeh. Kepadanyalah, seorang istri akan merasakan kebahagian didalam hidupnya dan diakhirat kelak, keberuntunganlah yang akan diterima seorang istri, jika dia mempercayakan hidupnya, memberikan segala cinta, perhatian, dan kasih sayangnya kepada suami yang sholeh. Karena didirinyalah, seorang istri akan mendapatkan apa yang didambanya: Ketenangan, keteduhan, kedamaian, perlindungan dan cinta serta sayang.
Suami yang sholeh adalah seorang yang bisa membahagiakan istri dan anaknya, serta keluarganya baik di dunia ini ataupun di akhirat kelak. Seorang suami yang sholeh tidak akan memberi makan istri dan anak-anaknya kecuali dengan harta yang halal.
Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Dan istri adalah amanah yang diberikan kepada seorang laki-laki yang menjadi suaminya.
Suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu memperlakukan istri dan anaknya dengan sifat-sifat yang terpuji, seorang suami yang sholeh akan selalu memperlakukan istrinya dengan sabar, sabar dengan setiap kesalahan-kesalahan istrinya, dan memperlakukan istrinya dengan kelembuatan dan penuh maaf saat istri dipenuhi dengan emosi dan kemarahan.
Suami yang sholeh adalah suami yang mampu menjadi pemimpin didalam rumah tangganya. Seorang suami bagaikan pemerintah didalam rumah tangganya, seorang suami yang sholeh adalah yang mampu memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya didalam pemerintahan yang dipimpinnya, dalam hal ini adalah istrinya.
Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu bersikap bijaksana didalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika terjadi perbedaan pendapat dengan istrinya, dengan sikap terpuji dan penuh cinta kasih menghargai pendapat sang istri, serta mencari titik temu bersama dalam kerangka yang diperintahkan oleh alloh dan mejauhi segala yang dilarang oleh alloh.
Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu menjadi teladan terpuji buat istri dan anak-anaknya. Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan mendidik diri, istri, dan anak-anaknya untuk menapaki jalan-jalan yang menuju keridloan Alloh.
Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat dirinya, istrinya dan anak-anaknya mencintai ilmu, menguasai ilmu dan mampu mengamalkannya, menjadikan ilmu yang diperolehnya itu bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agamanya.
Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh, dan berkembang menjadi pribadi yang luar biasa serta menapaki tangga-tangga sukses di dunia ini dan akhirat kelak.
Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang akan selalu menjaga istri dan anaknya dari api neraka.
by; Lovie Weblog..


Kriteria Suami yang Shaleh    
oleh: Aam Amirudin
Kriteria suami yang shaleh adalah suami yang selalu berusaha melaksanakan seluruh kewajiban secara baik dan bertanggung jawab. Apabila Anda bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban berikut, Insya Allah Anda akan menjadi suami yang shaleh. Adapun kewajiban-kewajiban tersebut adalah,
  1. Memberikan nafkah lahir berupa sandang, pangan, dan papan sesuai kemampuan, sebagaimana firman Allah swt.,

    “Dan kewajiban ayah (suami) memberi makan dan pakaian kepada para ibu (isteri) dengan cara yang baik.” (Q.S. Al-Baqarah: 233)

    “Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.” (Q.S. Ath-Thalaaq 65: 6)
  2. Memberikan nafkah batin
    Salah satu kebutuhan manusia adalah terpenuhinya hasrat biologis. Hubungan biologis akan menjadi perekat pernikahan apabila dilakukan atas dasar saling membutuhkan dan dilakukan dengan cinta. Allah swt. menetapkan bahwa suami berkewajiban memenuhi nafkah batin isteri.

    “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (Q.S. Al Baqarah: 223)

    Ayat ini sifatnya perumpamaan, Allah swt. mengumpamakan istri bagaikan kebun tempat bercocok tanam sementara suami diumpamakan sebagai orang yang akan menanam benih, maka datangilah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki. Ayat ini menegaskan bahwa dalam melakukan hubungan intim, gaya apapun boleh dilakukan asal keduanya (suami-isteri) merasa nyaman. Yang dilarang hanya satu, yaitu tidak boleh melakukan hubungan intim lewat dubur sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ahmad dan Ash Habus-Sunan dari Abu Hurairah.

    “Terlaknatlah laki-laki yang mendatangi perempuan pada duburnya.”
  3. Memberi Bimbingan pada Keluarga
    Suami mempunyai status sebagai pemimpin dalam keluarga, karenanya ia berkewajiban memberi nafkah lahir, batin, dan memberi bimbingan agama kepada istri dan anaknya.

    “Kaum laki-laki (suami) itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (istri), oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami) atas sebagian yang lain (istri), dan karena mereka (suami) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (Q.S. An-Nisaa 4: 34)

    “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Q.S.Thaahaa: 132)
  4. Memperlakukan istri secara baik dan menjaga perasaannya
    Rasulullah saw. menilai bahwa suami yang terbaik baik adalah yang paling baik pada istrinya

    “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaqnya, dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu.” (H.R. Tirmidzi)

    “...dan bergaullah dengan mereka secara baik...” (Q.S. An-Nisaa :19)

    “Hendaklah kamu (suami) memberi makan istri apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian kepadanya bila engkau berpakaian, dan jangan engkau pukul mukanya, dan jangan engkau jelekkan dia, dan jangan engkau jauhi melainkan di dalam rumah.” (H.R. Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, dan yang lainnya)
Apabila empat kewajiban ini Anda kerjakan dengan sebaik-baiknya, insya Allah Anda akan menjadi suami yang ideal bagi istri dan menjadi ayah yang jadi kebanggaan anak-anaknya. Semoga! Wallahu A'lam.
__________
sumber : percikan-iman.com

IBU.......

Wanita yg sangat..amat saya sayangi..
yang mengandung,melahirkan dan membesarkan saya..
Artikel ini qu dedikasikan buat Ibu..


Izinkan Aku Menciummu, Ibu    

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. (Bayu Gautama, Untuk Semua Ibu Di Seluruh Dunia)
___________________________________
Sumber : eramuslim.com
All about Muslimah...
  • ISTRI SOLEHAH...

Tentu semua wanita baik yg sudah bersuami ataupun belum mempunyai suami..pastinya ingin menjadi ISTRI SOLEHAH...betullllllll..!!!!
Termasuk aqu ini..
ingin..sangat ingin sekali bisa menjadi ISTRI SOLEHAH..
tapiiiiiiii...apa sie sebenarnya arti dari ISTRI SOLEHAH..????


arti WANITA SOLEHAH yang sebenarnya......

Wanita sholehah bukanlah wanita yang berjabatan tinggi, pemilik tampang secantik luna maya, jago acting selincah emma watson atau mempunyai 10 mobil mewah. Namun bisa jadi Ia adalah seorang anak wanita dari tukang kebun. Dia tidak pintar namun ia cerdas menggunakan akal pikirannya. Dia bukan wanita bodoh yang hobby shopping setiap minggunya demi memamerkan harta kekayaan dan menghambur-hamburkan uang suaminya. Tapi dia wanita yang cukup cerdas yang mempergunakan akalnya untuk berjihad dengan jalannya masing-masing, dan jihad wanita itu adalah dirumah bukan di apartement berlantai 30, ataupun di persimpangan jalan dimalam hari. Rumahnya adalah Syurga bagi suaminya dan pesantren untuk anak-anaknya...

Wanita Sholehah adalah wanita yang memiliki kelembutan Khadijah, Ketabahan Fatimah dan Kecantikan Aisyah... Wanita ini memang kelihatan lembut, Namun kelembutannya mampu mengalahkan Kekerasan atau paksaan dari kaum lelaki. Semua segan terhadapnya dan ingin melindunginya karena hijab. Hijabnya adalah tameng nafsu, senyum manis tersipu yang disembunyikan dibalik kerudung dengan wajah yang tertunduk adalah pedang penebas nafsu yang membunuh siapa saja yang berniat buruk padanya.

Wanita Sholehah adalah wanita yang menyembunyikan sorot tajam matanya dari tatapan dan saling menatap, tatapannya hanya seperlunya terbalut oleh sipu malu, tapi semua orang terpesona oleh tunduk matanya ini, semua takjub dan semuanya kagum, dimata manusia Ia adalah Pelita dan dimata Allah SWT Ia adalah Mutiara... Subhanallah.

Ia indah bukan karena cantik parasnya tapi cantik hatinya, hatinya yang terbuat dari kapas selembut sutera, sebening intan permata, sesuci air telaga kautsar, dan secantik mutiara jiwa, Jika siang Ia berhijab dan jika malam jangan cari ia dikebisingan lampu-lampu sorot kota, atau ditengah kebisingan dunia karena Ia berada diatas Sajadah, meletakkan kening beningnya dan memohon ampun kepada Allah SWT atas ria, atas fitnah dan atas khayalan kaum Adam yang memujanya. Matanya sembab karena takut kepada Allah SWT jika kecantikannya telah menjadikannya tangan setan untuk menjadi penggoda karena pada naluri setiap wanita ingin dipuja.

Wanita Sholehah adalah yang baik perilaku pada suaminya dan menaatinya setelah taat kepada Allah SWT. Menyanjunginya setelah dia menyanjung Rasulullah SAW. Wanita itu lugu namun Ia tidak bodoh, pikirannya jernih karena diamnya adalah dzikir dan bicaranya adalah dakwah. Ia tak pernah kehilangan arah karena Al-Qur'an dan Hadist telah dijadikannya Sebagai Penuntun dalam hidupnya. Setiap langkahnya ia niatkan untuk mencari Ridho Allah SWT, Ujian dan Bahagia dijadikannya sebagai ladang Ibadah.

Lalu, siapa sich yang nggak ingin jadi wanita yang Sholehah dan siapa juga yang tidak ingin menjadikannya sebagai istri, Semoga semua wanita yang ada dimuka bumi ini akan mulai mengikuti langkahnya, karena wanita seperti ini adalah oase di padang tandus, pelita dikegelapan, peneduh dibawah teriknya dunia dan Bidadari yang diturunkan Allah SWT kebumi untuk menjadi Khalifah. Iya, inilah wanita yang sangat diinginkan kehadirannya oleh bumi dan dinanti kepulangannya di Syurga. Amin ya Rabbal ‘alamin…….

---saduran---

Ciri-Ciri WANITA SOLEHAH..

Apa sie ciri-ciri Wanita Solehah..
yuk kita simak penjelasan berikut ini:


Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya

Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga


FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
---------------------------------------

Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.

Faktor-faktor tersebut ialah:

1) Lupa mengingat Allah

Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:

" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."

Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:
"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)

Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.

2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia

Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.
Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya:
" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."

3) Mudah terpedaya dengan syahwat
4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.


Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.  

Demikian sepintas tentang WANITA SOLEHAH ..........
semoga bermanfaat untuk para pembaca..

UKHUWAH.........

Merajut Benang Ukhuwah    

 
Di tengah semangat pecah-belah yang dihembuskan orang-orang yang memusuhi Islam, ukhuwah menjadi menjadi sangat penting. Bagaimana bentuk ukhuwah dan apa saratnya?
DR. Abdul Halim Mahmud dalam bukunya" Merajut Benang Ukhuwah Islamiyah"
merinci satu persatu permasalahan itu, sebagai berikut:
Ta'aruf
Kata ta'aruf berarti saling mengenal. Misalnya ada kalimat ta'araftu ila Fulan artinya: saya memperkenalkan diri kepada si Fulan. Di sini dimaksudkan, hendaknya seorang Muslim mengenal saudaranya yang seiman, menyangkut nama, nasabnya dan status sosialnya. Di samping itu, kenalilah juga apa yang disukai dan yang tidak disukainya. Mengenal secara baik karakteristik saudara kita, akan menjadi kunci pembuka hati persaudaraan.
Ta'aluf
Kandungan makna Ta'aluf adalah: menyatunya seorang Muslim dengan saudaranya sesama Muslim. Bahwa semangat bersatu kepada saudara seiman dan seakidah hendaknya menjadi jiwa Muslim. Rasulullah bersabda,"Orang mukmin itu mudah disatukan. Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak bisa menyatu dan tidak bisa mempersatukan." (HR.Imam Ahmad
Tafahum
Syarat ukhuwah selanjutnya adalah tafahum, yakni sikap saling memahami antara seorang Muslim dengan saudaranya sesama Muslim, dengan menciptakan kesepahaman dalam prinsip-prinsip pokok ajaran Islam (ushuluddin), lalu hal-hal yang berkaitan dengan masalah cabang (furu'iyyah). Kita diperingatkan oleh Allah SWT agat tidak saling berbantah-bantahan. "Tatalah kepada Allah dan Rasul-Nya serta janganlah berbantah-bantahan yang akan mengakiibatkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian."
(QS.Al-Anfal:46)
Ri'ayah dan Tafaqud
Ia adalah sikap respek seorang Muslim dengan yang lainnya. Bila saudaranya membutuhkan bantuan, maka tanpa dimintanya segera bergegas memberikan bantuannyasesuai dengan kemampuannya.
Termasuk dalam pengertian ri'ayah dan tafaqud adalah menutupi aibnya, serta berusaha menghilangkan rasa cemasnya.
Ta'awun
Ta'awun berarti saling membantu. Maksudnya, Allah SWT memerintahkan kita untuk saling membantu melaksanakan kebaikan (al-birr), dan meninggalkan kemunkaran(at-taqwa). Dengan ber-ta'awun yakni memberi petunjuk kepada saorang Muslim untuk mendapatkan ridha Allah, serta melakukan amal sholeh lebih berharga dari pada memperoleh suatu yang sangat istimewa. Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena dakwah yang kau sampaikan kepadanya, sungguh hal itu lebih baik bagimu daripada unta merah.." (HR.Abu Dawud)
Tanashur
Langkah ukhuwah yang terakhir ini adalah sejenis dengan ta'awun.Hanya pengertian tanashur lebih mendalam dan lebih luas lagi, bahkan di sana menggambarkan semangat cinta dan loyalitas.
Tanashur memiliki makna:
-Tidak menjerumuskan saudaranya kepada sesuatu yang buruk
-Mencegah sudaranya agar tidak tergelincir dalam tindak dosa dan kejahatan
-Menolongnya menghadapi setiap orang yang menghalanginya dari jalan kebenaran, hidayah dan dakwah
-Membrikan pertolongan kepada orang yang dizhalimi maupun yang menzhalimi(mencegah perbuatan zhalim) tersebut.
(Diambil dari rubrik "Fiqih Ukhuwah" majalah Hidayatullah, edisi Mei 2004)

Yathie
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)
 Resep;
REsep yg Rasa Coklat;
1 kaleng SKM
350ml SUsu Ultra rasa Coklat
1 sdm SP
2 sdm MAizena (larutkan dengan sedikit air)
1 kaleng air seduhan sisa susu yg di kaleng.
1 Btr Telur

Cara Buat:
Didihkan air sisa susu di kaleng masukan larutan maizena aduk hingga rata. angkat sisihkan.
Mixer Telur dan Sp sampai ngembang
masukan SKM mixer lagi kurleb 5mnt
masukan campuran air dan maizena plus Susu Ultra mixer kurleb 20mnt.

siapkan Cup puding atau wadah sesuai selera
masukan adonan ke Cup masukan ke Frezer tunggu samapi beku..
taraaaaaaaaaaaaa siap deh di jual


Inilah Menu Sederhana Keluarga ku....

Telur Balado

Resep:
Bahan:
- 5 butir telur ayam, rebus dan kupas.
- 2 lembar daun salam.
- 1 batang Serai, memarkan.

Bumbu yang dihaluskan:
- 5 buah cabai merah.
- 5 butir bawang merah.
- 2 siung bawang putih.
- tomat ukuran sedang.
- dt garam.

Cara Membuat:
- Gores-gores permukaan telur rebus, kemudian goreng sampai kuning kecoklatan, angkat dan sisihkan.
- Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, kemudian masukkan daun salam dan Serai.
- Masukkan telur, aduk hingga bumbu meresap. (kalau perlu boleh tambahkan air secukupnya supaya tidak terlalu kering).

Sayur Lodeh
Bahan:
Daun melinjo,Wortel,Terong Ungu,Kol,Labu,Kentang,Pepaya muda jagung.aqu sie beli di si ibu sayuran 1 bngks dah komplit.
 1 santan kara kecil
Lengkuas
daun salam

Bumbu iris
B.Merah
Cabe merah

Cara Buat:
Masukan Irisan bumbu ke dalam 500ml air tunggu sampai mendidih,masukan sayuran lodeh tunggu sampai syuran matang beri bumbu penyedap sesuai selera..

siap di sajikan.
Emak mau Share nie,boleh ya??

EMak-emak or Bunsay alias bunda sayang tau ga di tahun 2012 kemaren,EMak kan masukin anak Emak yang ke dua "Aline" sekarang usianya udah mau 6th oktober nanti hihi gak berasa ya,,
Tadinya dia sekolah TK di dekat rumah,tapi bertahan hanya 6bln karena sakit. Entahlah penyebabnya apa? waktu itu dia masuk di usia 3,9bln.. sepertinya sie belum siap kali ya masuk sekolah (nyesel) >_<

Tapi  di ajaran thun 2012 Emak dan Abah memutuskan untuk menyekolahkan kembali "ALine"  (katanya nyesel tapi koq di sekolahkan lagi sie,, ) Tapi alhamdulillah ada hikmahnya karna kami Emak n ABah maksudnya tidak salah memilih sekolah.Walaupun hampir tiak di terima..tapi memang sudah kehendak Alloh akhirnya ALine di terima di sekolah itu.

Di sekolah itu Emak mendapatkan banyak Ilmu tentang parenting,,, kalo inget itu ternyata ilmu Emak belum banyak tentang bagaimana mengasuh,mendidik anak agar bisa survive (ciyee gaya bahasane) di masa depan.

POkoknya ga nyesel,,,
ALhamdulillah teramat sangat,,
Alloh Swt masih sayang sama Emak n Abah sehingga di ingtkan bahwa mendidik,mengasuh titipan nya (anak) yang sangt berharga ini tidak lah mudah,butuh Ilmu,,
dan itu membuat Emak n ABah selalu ingin terus belajar dan belajar.

Yukk
Para Emk-er, Bunda2 mari kita lebih banyak belajar dn belajar untuk anak-anak kita di masa depan.

Salam
>_<

EMak     

Ajarkan Table Manner Sejak Bayi

Sejak usia berapa sih, anak sebaiknya diajarkan table manner atau etiket makan? Anna Surti, psikolog dari Klinik Terpadu, Psikologi UI, mengungkapkan, sejak anak mampu duduk mandiri, sebenarnya sudah bisa diajarkan table manner.

“Umumnya, di usia 7-8 bulan. Sejak anak memasuki usia ini, mama bisa ajarkan anak kebiasan makan di meja makan, duduk di kursi sendiri (atau high chair), dan tidak berjalan-jalan.”

Usia bayi hingga 1 tahun, motorik kasarnya belum sempurna. Makanya, makanan banyak berjatuhan. Tapi, adalah cara terbaik untuk melatih anak ketrampilan makan. 

Kendati demikian, para orangtua lebih baik menghindari harapan yang terlalu muluk. Misalnya, berharap anak duduk diam sampai semua orang selesai makan, sementara ia sudah selesai.

"Itu terlalu muluk. Apalagi anak usia prasekolah masih sangat aktif fisiknya. Jadi, buatlah yang simpel dan terjangkau oleh anak. Misalnya, cuci tangan sebelum makan, tidak boleh bawa mainan ke atas meja makan, tidak boleh membuang makanan (melepeh), dan biasakan mengatakan tolong atau terima kasih."

Seiring berjalan waktu, setelah ia bisa makan sendiri, sekitar 2-3 tahun, anak biasanya lebih mengeksploarasi. MIsalnya, jika ingin mengambil makanan gunakan sendok lauk, bukan sendok makannya. Atau, jika ingin menambah makanan bisa minta bantuan orang lain dengan sopan menggunakan kata tolong. 

PENGEMBANGAN DIRI


Oleh:  Supardi Lee
Sukses.  Bahagia.  Selamat dunia akhirat.  Kaya raya.  Keluarga sakinah.  Bermanfaat untuk sesama.  Dekat dengan Yang Maha Kuasa.  Itulah kualitas-kualitas hidup yang diinginkan manusia.  Keinginan yang wajar karena memang manusia berhak atas semuanya itu.
Kualitas hidup didapat sesuai dengan kualitas diri kita sendiri.  Kualitas hidup yang tinggi tentu karena kualitas dirinya tinggi pula.  Bila kualitas diri rendah, maka kualitas hidup yang tinggi, baru sekedar mimpi.  Dan akan tetap menjadi mimpi bila tak berusaha tingkatkan kualitas diri.
Maka Tuhan telah menganugerahi kita potensi yang cukup.  Cukup untuk bisa meraih kualitas hidup yang diinginkan itu.  Nah, pengembangan diri diperlukan agar potensi berubah menjadi kualitas diri.
Setiap orang diberikan potensi fisik yang relatif sama.  Bagaimana dengan kualitas fisiknya?  Pasti beda-beda.  Ada yang tumbuh dan berkembang ototnya.  Di sisi lain, ada yang tumbuh dan berkembang lemaknya.  Ada yang perutnya six pack dan rata, ada yang one pack menggelembung.  Potensinya boleh sama, hasilnya beda, karena pengembangan dirinya juga beda.  Sesederhana itu.
Orang-orang yang memiliki kualitas hidup yang tinggi, pasti karena pengembangan dirinya baik.  Bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga mental, emosional, sosial, spiritual dan finansial.  Maka orang yang pengembangan dirinya benar, memiliki ciri:
1.       Fisiknya sehat, kuat dan daya tahannya tinggi.  Jarang sekali sakit.  Penuaannya lambat (awet muda).  Semua organ tubuh berfungsi dengan baik.
2.       Mentalnya kuat dan maju.  Pikirannya terbuka.  Ilmunya terus bertambah.  Bisa atasi masalah.  Keterampilannya meninggi.  Mencapai target.  Berprestasi.  Kompetitif.
3.       Emosinya positif.  Sangat susah marah.  Tak mudah tersinggung.  Jarang sekali stress.  Memiliki sense of humor yang tinggi.  Mudah tersentuh.  Empatik.  Sabar.
4.       Sosialnya menyenangkan dan bermanfaat.  Akur dengan keluarga dan tetangga.  Senang membantu sesama.  Mudah beradaptasi dan bersosialisasi.  Sering lakukan aktivitas sosial.  Mudah memaafkan.
5.       Spiritualnya kuat.  Beribadah dengan tertib.  Sensitif akan tanda dan peringatan Tuhan.  Memegang nilai-nilai kebenaran. Tuhan jadi fokus dan sandaran utama dan pertama.   Hidup tenang tenteram.  Jauh dari sombong, iri, dengki, riya, ujub dan takabur.  Pandai bersyukur.  Mudah bersabar.  Ikhlas.
6.       Finansialnya makin baik dan berkembang.  Pendapatan terus meningkat.  Sedekah makin banyak.  Utang terjaga.  Konsumsi terkendali.  Asuransi terbayar.
3B sebagai Metoda Pengembangan Diri.
Potensi diubah menjadi kualitas oleh tiga hal yang saya sebut 3B:
Belajar
Berlatih
Berjuang.
Sederhananya, Belajar dilakukan untuk mendapat ilmu.  Ilmu adalah dasar pengembangan diri.
Berlatih dilakukan untuk mempraktekkan ilmu dan mendapat keyakinan.
Berjuang dilakukan untuk mengatasi hambatan dan masalah yang terjadi agar kita makin sadar siapa diri kita yang sesungguhnya.  Dan siapa yang makin sadar siapa dirinya akan makin sadar siapa Tuhannya.
Celaka, Rugi dan Beruntung.
Celaka terjadi ketika kualitas diri kita memburuk.  Ini ditandai dengan :  mentuhankan uang, mudah marah, mudah stress, sakit-sakitan, bertindak zalim pada sesama, ibadah terabaikan.
Rugi terjadi ketika kualitas diri kita mandek.  Ini ditandai dengan : berhenti belajar, puas akan keadaan sekarang, hidup sekedar rutinitas saja, terikat dengan uang, tak peduli sosial.
Beruntung terjadi ketika kualitas diri kita meningkat terus.  Enam aspek hidupnya berkembang dengan baik.  3B-nya dilakukan.  Uangnya – meski terus bertambah – diposisikan sebagai hamba, dan alat, penting tapi tak terikat.
Pengembangan diri dilakukan agar kita terus menjadi manusia beruntung.
*)  Pengusaha, Petani Ikan Lele dan Penulis. Tinggal di Depok. Setiap Kamis jam 05.00 – 06.00 mengisi acara Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya Jakarta 104,6 FM.

Pola Kesuksesan: 

Sederhana, tapi tak mudah.


( Supardi Lee)
Sukses tercapai oleh sebuah pola sederhana. Siapapun yang bisa menjalankan pola ini, maka sukses jadi niscaya. Siapa yang cepat menjalankan polanya, suksesnya pun diraih cepat. Kondisi awal, memang berpengaruh, tapi tidak lebih menentukan dari proses menjalankan polanya. Orang miskin dan orang kaya lebih cepat mana meraih sukses? Bila hanya menghitung kondisi awal, maka orang kaya jawabannya. Tapi penentunya bukan kondisi awal, tapi proses menjalankan polanya. Orang miskin yang lebih cepat menjalankan pola sukses dari orang kaya, akan meraih sukses lebih cepat pula.
Nah, bagaimana pola sukses itu? Ada 5 tahap yang membentuk pola sukses, yaitu:
1. Keyakinan Diri yang Positif
Segalanya berawal dari sini. Ini citra diri anda. Self image. Ini berkaitan dengan bagaimana anda meyakini diri anda sendiri? Apakah anda manusia yang dilahirkan untuk sukses atau untuk gagal? Anda orang baik atau orang buruk? Anda ganteng / cantik atau buruk rupa? Anda layak kaya atau layak miskin? Anda merasa sebagai orang kelas bawah, kelas menengah atau kelas atas? Ketika berhadapan dengan orang lain, anda merasa diri anda di atas, sejajar atau di atasnya? Juga berkaitan dengan anda merasa diri anda pengikut yang baik atau pemimpin yang hebat? Merasa punya semua bakat dan potensi yang dibutuhkan atau tidak?
Nah, kesuksesan diawali dari keyakinan positif atas diri sendiri. Anda yakin anda dilahirkan untuk sukses. Anda orang baik. Anda ganteng / cantik. Anda layak kaya dan menjadi orang kelas atas. Anda percaya diri berhadapan dengan orang lain. Tidak rendah diri. Tidak juga sombong. Anda layak menjadi pemimpin hebat. Anda pun yakin sekali anda dianugerahi bakat dan potensi yang cukup untuk meraih sukses yang anda inginkan.
Kenapa ini penting? Karena hanya orang yang yakin bahwa dirinya layak sukses yang akan meraih sukses itu. Iya kan?
2. Melakukan Keharusan.
Langkah kedua adalah melakukan keharusan. Dari keharusan yang mendasar dan sederhana sampai melakukan keharusan yang sulit dan rumit. Keharusan – yang paling sederhana sekalipun – biasanya tidak menyenangkan. Tapi sangat baik bila dilakukan.
Keharusan ini bersifat seperti imunisasi. Bayi harus diimunisasi. Ini sebuah keharusan. Sakit rasanya, tapi menguatkan. Sedih melihatnya, tapi harus melakukannya. Resiko lebih besar harus ditanggung bila keharusan ini tak dilakukan.
Setiap orang harus bangun pagi-pagi. Setiap orang harus berolahraga. Setiap orang harus makan makanan sehat dan bergizi. Setiap orang harus bisa mengurus dirinya sendiri. Setiap orang harus bisa berpikir. Setiap orang harus bisa memecahkan masalah. Setiap orang harus terus belajar. Itulah beberapa keharusan yang mendasar.
Bila anda karyawan, anda harus disiplin. Taat aturan. Betapa pun aturan itu membuat anda kesal. Bila anda pebisnis, anda harus punya nilai lebih. Betapa pun sulitnya memiliki nilai lebih itu. Bila anda atlet, anda harus keras berlatih. Meski itu melelahkan.
Nah, bisakah anda meraih sukses bila anda tak bisa melakukan keharusan anda? Tidak!!! 100% tidak bisa sukses.
3. Membentuk Kebiasaan Positif.
Langkah ketiga adalah hasil langkah kedua yang benar-benar jelas, terus dilakukan berulang-ulang secara konsisten. Setiap orang harus bangun pagi. Maka pagi bisa berarti pukul empat, lima, enam, tujuh, delapan atau bahkan sembilan. Bila anda bangun tidur pukul empat di hari Senin, pukul tujuh di hari Selasa, pukul lima di hari Rabu, pukul delapan di hari Kamis, maka anda baru melakukan keharusan. Keharusan anda belum menjadi kebiasaan. Ketika anda secara konsisten – setiap hari – bangun pukul empat, itulah kebiasaan. Sebuah kebiasaan positif harus benar-benar jelas.
Ketika melihat orang kecelakaan, anda sigap membantu. Anda melakukan keharusan anda. Tapi hal ini tak terjadi setiap hari, kan? Maka ini bukan kebiasaan. Mematikan lampu yang tak digunakan adalah keharusan. Selalu mematikan lampu yang tak digunakan adalah kebiasaan. Nah, keharusan dan kebiasaan dibedakan oleh satu kata saja : selalu. Satu kata yang benar-benar sangat menentukan.
Keyakinan positif, Melakukan keharusan dan Membentuk kebiasaan positif adalah fondasi sukses anda. Ia seperti batu, pasir dan semen dalam fondasi rumah. Salah satu kurang, fondasi tak kuat. Rumah tak bisa dibangun di atas fondasi yang rapuh. Sukses pun begitu. Hanya bisa diraih bila fondasinya kuat.
4. Membentuk Kebiasaan Produktif
Kebiasaan produktif berbeda dengan kebiasaan positif. Kebiasaan positif berarti tidak negatif, tidak merugikan, dan menyenangkan, tapi tidak menghasilkan kemajuan secara langsung. Kesuksesan diraih secara langsung oleh kebiasaan produktif.
Membaca buku itu positif. Apakah produktif? Tidak. Menulis buku lah yang produktif. Hasilnya jelas sebuah buku. Anda mungkin berpendapat, membaca buku kan menghasilkan pengetahuan. Jadi ada hasilnya. Ada produknya. Anda benar. Tapi produknya masih di tahap mental, bukan fisikal. Maka bila baru di tahap mental, belum bisa dikatakan produktif. Secara mental, anda bisa sangat paham tentang penjualan. Produktif? Belum. Jadi produktif bila anda telah menjual sesuatu. Dan sesuatu yang anda jual itu ada yang beli.
Apakah ini membuat produktif lebih penting dari positif? Jelas tidak. Anda akan sangat sulit untuk bisa produktif, bila anda tidak positif.
5. Berkompetisi.
Kebiasaan produktif akan menghantarkan anda pada sukses. Tetapi untuk bisa bertahan dalam kesuksesan, anda harus siap dan mampu berkompetisi. Tanpa ini, sukses hanya sekejap. Orang sukses adalah orang yang senang berkompetisi. Bersemangat ketika ada saingan. Terpacu ketika ada lawan. Tetap rendah hati ketika menang. Segera bangkit ketika dikalahkan. Maka keyakinan, pelaksanaan keharusan, kebiasaan positif dan kebiasaan produktif benar-benar diuji. Inilah ujian sebenarnya dari sebuah kesuksesan.
Meraih sukses sulit. Mempertahankan kesuksesan jauh lebih sulit. Maka sadari lah bahwa semua kesulitan itu memang sebuah kelayakan untuk orang hebat seperti anda. Iya kan?
Bagaimana dengan kegagalan? Ternyata, gagal pun membentuk sebuah pola. Pola yang berkebalikan dari pola sukses. Berarti orang gagal itu:
Keyakinan pada dirinya sendiri negatif.
Tidak melakukan keharusannya, malah asyik melakukan kesenangan.
Terbentuk kebiasaannya yang negatif.
Terbentuk kebiasaannya yang merusak.
Menyerah kalah sebelum berkompetisi.
Nah, ini jadi bahan introspeksi kita bersama. Berada di pola mana hidup kita? Pola sukses atau pola gagal? Berada di tahap mana pada pola tersebut?
Supardi Lee adalah seorang entrepreneur sukses, trainer berpengalaman, dan penulis. Bukunya diantaranya The Rich Plan, Achiever, Opportunity Quotient, Kerja Kecil. Setiap Kamis Pkl. 05.00 – 06.00 ia mengisi acara Power of Life di Radio Trijaya 104,6 FM. Ia bisa dihubungi di 0813.1990.8086 dan di supardiku@yahoo.com


Mereka, Yang Bisa 

Mengantarkan Kita ke Syurga!


>>> Rahasia Anak Perempuan<<<


Sebelumnya, berita cukup menyedihkan datang dari Komnas Perlindungan Anak dan BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ) yang melakukan penelitian tentang Perilaku Seksual Remaja SMP dan SMU tahun 2009. Hasilnya tak kalah menyedihkan. “Tingkat keperawanan remaja Indonesia masih mengkhawatirkan”.
Survey BKKBN tahun 2010 yang menunjukkan bahwa 51% remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks diluar nikah. Kondisi ini tak hanya terjadi di Jabodetabek, tren mengerikan juga terjadi di berbagai kota. Surabaya (54 %), Bandung (47 %), dan Medan (52 %).
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Banyak yang menilai, arus globalisasi yang udah tak terbendung tanpa dibarengi dengan pemahaman agama dan perhatian orangtu lah penyebabnya.
Pendidikan yang utama
Di jaman penuh fitnah ini, sering kita dapati orangtu yang tak bisa membedakan mana pendidikan utama dan mana pendidikan yang sampingan. Umumnya orangtua terkecekoh dengan angka-angka, nilai akademik dan janji-janji artificial. Banyak orangtua mengantarkan anaknya les Inggris, matematika dengan harapan IQ nya cemerlang dan indeks prestasinya terdongkrak. Beberapa orangtua lain; mengikutkan anak-anak mereka ikut les balet, piano, dll sementara di sisi lain mereka lupa pendidikan tauhid. Bagaimana anak-anaknya mengenal sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla. Bagaimana agar anaknya kelak memiliki rasa malu, menjaga aurat, membatasi lawan jenis dll. Yang terjadi justru kebanyakan orantua bangga anak-anak putri mereka dijemput pacarnya. Seolah jika anak mereka tak punya pacar, mereka khawatir anak perempuannya tidak laku.
Apakah semua kursus-kursus itu dilarang? Tentusaja tidak. Harusnya mana yang lebih diutamakan, tauhid mereka atau sekedar keahlian mereka yang bisa diajarkan beberapa minggu saja.
Padahal, jauh-jauh hari, Allah memperingatkan para orangtua agar menjaga anak-anak mereka. Sebab dari merekalah kita bisa akan ikut terseret ke neraka janannam.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS.At-Tahrim:6)
Imam Al Ghazali mengatakan, pendidikan utama bagi anak-anak adalah pendidikan agama. Karena di situlah pondasi utama bagi pendidikan keluarga. Pendidikan agama ini meliputi pendidikan aqidah, mengenalkan hukum halal-haram memerintahkan anak beribadah (shalat) sejak umur tujuh tahun, mendidik anak untuk mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, orang-orang yang shalih dan mengajar anak membaca al-Qur’an.
“Hendaklah anak kecil diajari al-Qur’an hadits dan sejarah orang-orang shalih kemudian hukum Islam,” ujar Al-Ghazali. Baru setelah itu diajarkan pada mereka pengetahuan umum.
Yang terjadi banyak orantua lebih sedih anaknya tak bisa matematik, Inggris atau IPA namun mereka tenang-tenang saja ketika anaknya tak mengerti adab, hukum Islam. Bahkan banyak orangtua tidak sedih ketika anak-anak perempuan mereka pergi –bahkan sampai pulang malam—dengan teman-teman prianya. Padahal dari situlah kehancuran masa depan anak-anak perempuan mereka bermula.
Rahasia Anak Perempuan
Begitu pentingnya Islam memperhatikan anak-anak perempuan, jauh-jauh hari, Rasulullah dan Al-Quran memperingatkan pada para orangtua.
Padahal, dahulu di zaman jahiliyah, masyarakat lebih mencintai anak laki-laki dan mendahulukannya daripada anak perempuan. Bahkan di antara mereka ada yang membenci dan menjauhi istrinya karena melahirkan anak perempuan, bukan anak laki-laki. Namun ketika datangnya Islam dengan sinarnya yang cemerlang bagai matahari yang menyinari seluruh peloksok negeri dan semua penghuninya. Islam menyeru dengan lantang dengan keutamaan mendidik anak perempuan. Islam menawarkan banyak kebaikan dan pahala yang besar atas mendidik anak perempuan bagi orang tua yang melaksanakan tugas mulia ini.
Sebenarnya, mendidik anak perempuan itu akan menjadi penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa ia berkata: “Ada seorang wanita masuk besama dua anak perempuannya seraya meminta diberi sesuatu. Akan tetapi aku tidak mendapatkan sesuatu untuk diberikan kecuali sebutir buah kurma. Aku berikan sebutir buah kurma tersebut kepadanya. Kemudian si ibu itu membaginya kepada kedua anaknya. Sementara ia sendiri tidak makan. Kemudian mereka keluar dan pergi. Ketika Nabi saw. datang dan masuk kepada kami, aku beritahukan kisah ini kepadanya. Kemudian beliau berkata:
“Barangsiapa yang diuji dengan mendapatkan anak peremuaan kemudian ia berbuat baik kepada mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari sentuhan api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendidik anak perempuan juga dapat mengantarkan masuk ke surga. Diriwayatkan oleh Aisyah ra. ia berkata: “Aku kedatangan seorang ibu miskin yang membawa kedua anak perempuannya. Aku berikan kepadanya tiga butir buah kurma.
Kemudian ia memberikan masing-masing dari kedua anaknya satu butir kurma dan yang satu butir lagi ia ambil untuk dimakan sendiri. Akan tetapi, ketika ia akan memakannya, kedua anaknya itu memintanya. Akhirnya satu butir kurma itu dibelah dua dan diberikan kepada mereka berdua. Kejadian itu mengagumkanku. Maka, aku ceritakan hal itu kepada Nabi saw. Dengan demikian beliau bersabda:
“Allah saw. mengharuskan ibu itu masuk surga atau membebaskannya dari neraka disebabkan kasih sayangnya terhadap anak perempuannya.” (HR. Muslim)
Selain itu, mendidik anak perempuan dapat mengangkat derajat. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa ia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda:
“Barangsiapa mengurus dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka dewasa maka ia datang di hari kiamat bersamaku.” Beliau merapatkan jari-jemarinya. (HR. Muslim)
Rasulullah saw. menerangkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang ingin masuk surga, yaitu dengan berbuat ihsan terhadap anak perempuan dengan rincian sebagai berikut:
Pertama, Merawatnya hidup dan tidak menguburkannya hidup-hidup seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.
Kedua, Memuliakan, memelihara dengan baik dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang, kebanggaan dan penghormatan tanpa merendahkan ataupun menghinakan
Ketiga, Tidak mengutamakan anak laki-laki ketimbang anak perempuan dalam memperlakukan mereka
Barangsiapa yang dapat merealisasikan tiga syarat di atas maka ia sangat patut untuk mendapatkan pahala tersebut di atas yaitu masuk surga.
Mendidik anak perempuan dan mentarbiyahnya akan menjadi tabir dan penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kemudian ia sabar atas (merawat dan mendidik) mereka serta ia memberi makan dan minum mereka dari apa-apa yang ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad)
“Barangsiapa yang menanggung dua atau tiga anak perempuan; dua atau tiga saudara perempuan hingga mereka meninggal dunia atau ia lebih dahulu meninggal dunia maka aku dan dia seperti dua ini.” (Shahih al Jami’)
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang bisa menjaga anak-anak perempuan kita menjadi benar. Sebab, sesungguhnya merekalah yang bisa mengantarkan kita ke surga.*
Bunda Mulia. Penulis ibu rumahtangga tinggal di Surabaya (dimuat di hidayatullah.com)

About this blog