Mereka, Yang Bisa
Mengantarkan Kita ke Syurga!
>>>
Rahasia Anak Perempuan<<<
Sebelumnya, berita cukup menyedihkan datang dari Komnas
Perlindungan Anak dan BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ) yang melakukan penelitian tentang Perilaku Seksual Remaja
SMP dan SMU tahun 2009. Hasilnya tak kalah menyedihkan. “Tingkat
keperawanan remaja Indonesia masih mengkhawatirkan”.
Survey BKKBN tahun 2010 yang menunjukkan bahwa 51% remaja di
Jabodetabek telah melakukan hubungan seks diluar nikah. Kondisi ini tak
hanya terjadi di Jabodetabek, tren mengerikan juga terjadi di berbagai
kota. Surabaya (54 %), Bandung (47 %), dan Medan (52 %).
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Banyak yang menilai, arus globalisasi yang udah tak terbendung tanpa
dibarengi dengan pemahaman agama dan perhatian orangtu lah penyebabnya.
Pendidikan yang utama
Di jaman penuh fitnah ini, sering kita dapati orangtu yang tak bisa
membedakan mana pendidikan utama dan mana pendidikan yang sampingan.
Umumnya orangtua terkecekoh dengan angka-angka, nilai akademik dan
janji-janji artificial. Banyak orangtua mengantarkan anaknya les
Inggris, matematika dengan harapan IQ nya cemerlang dan indeks
prestasinya terdongkrak. Beberapa orangtua lain; mengikutkan anak-anak
mereka ikut les balet, piano, dll sementara di sisi lain mereka lupa
pendidikan tauhid. Bagaimana anak-anaknya mengenal sang Pencipta, Allah
Azza Wa Jalla. Bagaimana agar anaknya kelak memiliki rasa malu, menjaga
aurat, membatasi lawan jenis dll. Yang terjadi justru kebanyakan orantua
bangga anak-anak putri mereka dijemput pacarnya. Seolah jika anak
mereka tak punya pacar, mereka khawatir anak perempuannya tidak laku.
Apakah semua kursus-kursus itu dilarang? Tentusaja tidak. Harusnya
mana yang lebih diutamakan, tauhid mereka atau sekedar keahlian mereka
yang bisa diajarkan beberapa minggu saja.
Padahal, jauh-jauh hari, Allah memperingatkan para orangtua agar
menjaga anak-anak mereka. Sebab dari merekalah kita bisa akan ikut
terseret ke neraka janannam.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.”(QS.At-Tahrim:6)
Imam Al Ghazali mengatakan, pendidikan utama bagi anak-anak adalah
pendidikan agama. Karena di situlah pondasi utama bagi pendidikan
keluarga. Pendidikan agama ini meliputi pendidikan aqidah, mengenalkan
hukum halal-haram memerintahkan anak beribadah (shalat) sejak umur tujuh
tahun, mendidik anak untuk mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, keluarganya, orang-orang yang shalih dan mengajar anak membaca
al-Qur’an.
“Hendaklah anak kecil diajari al-Qur’an hadits dan sejarah
orang-orang shalih kemudian hukum Islam,” ujar Al-Ghazali. Baru setelah
itu diajarkan pada mereka pengetahuan umum.
Yang terjadi banyak orantua lebih sedih anaknya tak bisa matematik,
Inggris atau IPA namun mereka tenang-tenang saja ketika anaknya tak
mengerti adab, hukum Islam. Bahkan banyak orangtua tidak sedih ketika
anak-anak perempuan mereka pergi –bahkan sampai pulang malam—dengan
teman-teman prianya. Padahal dari situlah kehancuran masa depan
anak-anak perempuan mereka bermula.
Rahasia Anak Perempuan
Begitu pentingnya Islam memperhatikan anak-anak perempuan, jauh-jauh
hari, Rasulullah dan Al-Quran memperingatkan pada para orangtua.
Padahal, dahulu di zaman jahiliyah, masyarakat lebih mencintai anak
laki-laki dan mendahulukannya daripada anak perempuan. Bahkan di antara
mereka ada yang membenci dan menjauhi istrinya karena melahirkan anak
perempuan, bukan anak laki-laki. Namun ketika datangnya Islam dengan
sinarnya yang cemerlang bagai matahari yang menyinari seluruh peloksok
negeri dan semua penghuninya. Islam menyeru dengan lantang dengan
keutamaan mendidik anak perempuan. Islam menawarkan banyak kebaikan dan
pahala yang besar atas mendidik anak perempuan bagi orang tua yang
melaksanakan tugas mulia ini.
Sebenarnya, mendidik anak perempuan itu akan menjadi penghalang dari
api neraka. Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa ia berkata: “Ada seorang
wanita masuk besama dua anak perempuannya seraya meminta diberi sesuatu.
Akan tetapi aku tidak mendapatkan sesuatu untuk diberikan kecuali
sebutir buah kurma. Aku berikan sebutir buah kurma tersebut kepadanya.
Kemudian si ibu itu membaginya kepada kedua anaknya. Sementara ia
sendiri tidak makan. Kemudian mereka keluar dan pergi. Ketika Nabi saw.
datang dan masuk kepada kami, aku beritahukan kisah ini kepadanya.
Kemudian beliau berkata:
“Barangsiapa yang diuji dengan mendapatkan anak peremuaan kemudian ia
berbuat baik kepada mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu
akan menjadi penghalang baginya dari sentuhan api neraka.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Mendidik anak perempuan juga dapat mengantarkan masuk ke surga.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra. ia berkata: “Aku kedatangan seorang ibu
miskin yang membawa kedua anak perempuannya. Aku berikan kepadanya tiga
butir buah kurma.
Kemudian ia memberikan masing-masing dari kedua anaknya satu butir
kurma dan yang satu butir lagi ia ambil untuk dimakan sendiri. Akan
tetapi, ketika ia akan memakannya, kedua anaknya itu memintanya.
Akhirnya satu butir kurma itu dibelah dua dan diberikan kepada mereka
berdua. Kejadian itu mengagumkanku. Maka, aku ceritakan hal itu kepada
Nabi saw. Dengan demikian beliau bersabda:
“Allah saw. mengharuskan ibu itu masuk surga atau membebaskannya dari
neraka disebabkan kasih sayangnya terhadap anak perempuannya.” (HR.
Muslim)
Selain itu, mendidik anak perempuan dapat mengangkat derajat.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa ia berkata: Rasulullah saw.
telah bersabda:
“Barangsiapa mengurus dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka
dewasa maka ia datang di hari kiamat bersamaku.” Beliau merapatkan
jari-jemarinya. (HR. Muslim)
Rasulullah saw. menerangkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh
orang yang ingin masuk surga, yaitu dengan berbuat ihsan terhadap anak
perempuan dengan rincian sebagai berikut:
Pertama, Merawatnya hidup dan tidak menguburkannya hidup-hidup seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.
Kedua, Memuliakan, memelihara dengan baik dan memperlakukannya dengan
penuh kasih sayang, kebanggaan dan penghormatan tanpa merendahkan
ataupun menghinakan
Ketiga, Tidak mengutamakan anak laki-laki ketimbang anak perempuan dalam memperlakukan mereka
Barangsiapa yang dapat merealisasikan tiga syarat di atas maka ia
sangat patut untuk mendapatkan pahala tersebut di atas yaitu masuk
surga.
Mendidik anak perempuan dan mentarbiyahnya akan menjadi tabir dan
penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia
berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kemudian ia sabar atas
(merawat dan mendidik) mereka serta ia memberi makan dan minum mereka
dari apa-apa yang ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan
menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad)
“Barangsiapa yang menanggung dua atau tiga anak perempuan; dua atau tiga
saudara perempuan hingga mereka meninggal dunia atau ia lebih dahulu
meninggal dunia maka aku dan dia seperti dua ini.” (Shahih al Jami’)
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang bisa menjaga anak-anak
perempuan kita menjadi benar. Sebab, sesungguhnya merekalah yang bisa
mengantarkan kita ke surga.*
Bunda Mulia. Penulis ibu rumahtangga tinggal di Surabaya (dimuat di hidayatullah.com)