Kamis, 07 Februari 2013

PENGEMBANGAN DIRI


Oleh:  Supardi Lee
Sukses.  Bahagia.  Selamat dunia akhirat.  Kaya raya.  Keluarga sakinah.  Bermanfaat untuk sesama.  Dekat dengan Yang Maha Kuasa.  Itulah kualitas-kualitas hidup yang diinginkan manusia.  Keinginan yang wajar karena memang manusia berhak atas semuanya itu.
Kualitas hidup didapat sesuai dengan kualitas diri kita sendiri.  Kualitas hidup yang tinggi tentu karena kualitas dirinya tinggi pula.  Bila kualitas diri rendah, maka kualitas hidup yang tinggi, baru sekedar mimpi.  Dan akan tetap menjadi mimpi bila tak berusaha tingkatkan kualitas diri.
Maka Tuhan telah menganugerahi kita potensi yang cukup.  Cukup untuk bisa meraih kualitas hidup yang diinginkan itu.  Nah, pengembangan diri diperlukan agar potensi berubah menjadi kualitas diri.
Setiap orang diberikan potensi fisik yang relatif sama.  Bagaimana dengan kualitas fisiknya?  Pasti beda-beda.  Ada yang tumbuh dan berkembang ototnya.  Di sisi lain, ada yang tumbuh dan berkembang lemaknya.  Ada yang perutnya six pack dan rata, ada yang one pack menggelembung.  Potensinya boleh sama, hasilnya beda, karena pengembangan dirinya juga beda.  Sesederhana itu.
Orang-orang yang memiliki kualitas hidup yang tinggi, pasti karena pengembangan dirinya baik.  Bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga mental, emosional, sosial, spiritual dan finansial.  Maka orang yang pengembangan dirinya benar, memiliki ciri:
1.       Fisiknya sehat, kuat dan daya tahannya tinggi.  Jarang sekali sakit.  Penuaannya lambat (awet muda).  Semua organ tubuh berfungsi dengan baik.
2.       Mentalnya kuat dan maju.  Pikirannya terbuka.  Ilmunya terus bertambah.  Bisa atasi masalah.  Keterampilannya meninggi.  Mencapai target.  Berprestasi.  Kompetitif.
3.       Emosinya positif.  Sangat susah marah.  Tak mudah tersinggung.  Jarang sekali stress.  Memiliki sense of humor yang tinggi.  Mudah tersentuh.  Empatik.  Sabar.
4.       Sosialnya menyenangkan dan bermanfaat.  Akur dengan keluarga dan tetangga.  Senang membantu sesama.  Mudah beradaptasi dan bersosialisasi.  Sering lakukan aktivitas sosial.  Mudah memaafkan.
5.       Spiritualnya kuat.  Beribadah dengan tertib.  Sensitif akan tanda dan peringatan Tuhan.  Memegang nilai-nilai kebenaran. Tuhan jadi fokus dan sandaran utama dan pertama.   Hidup tenang tenteram.  Jauh dari sombong, iri, dengki, riya, ujub dan takabur.  Pandai bersyukur.  Mudah bersabar.  Ikhlas.
6.       Finansialnya makin baik dan berkembang.  Pendapatan terus meningkat.  Sedekah makin banyak.  Utang terjaga.  Konsumsi terkendali.  Asuransi terbayar.
3B sebagai Metoda Pengembangan Diri.
Potensi diubah menjadi kualitas oleh tiga hal yang saya sebut 3B:
Belajar
Berlatih
Berjuang.
Sederhananya, Belajar dilakukan untuk mendapat ilmu.  Ilmu adalah dasar pengembangan diri.
Berlatih dilakukan untuk mempraktekkan ilmu dan mendapat keyakinan.
Berjuang dilakukan untuk mengatasi hambatan dan masalah yang terjadi agar kita makin sadar siapa diri kita yang sesungguhnya.  Dan siapa yang makin sadar siapa dirinya akan makin sadar siapa Tuhannya.
Celaka, Rugi dan Beruntung.
Celaka terjadi ketika kualitas diri kita memburuk.  Ini ditandai dengan :  mentuhankan uang, mudah marah, mudah stress, sakit-sakitan, bertindak zalim pada sesama, ibadah terabaikan.
Rugi terjadi ketika kualitas diri kita mandek.  Ini ditandai dengan : berhenti belajar, puas akan keadaan sekarang, hidup sekedar rutinitas saja, terikat dengan uang, tak peduli sosial.
Beruntung terjadi ketika kualitas diri kita meningkat terus.  Enam aspek hidupnya berkembang dengan baik.  3B-nya dilakukan.  Uangnya – meski terus bertambah – diposisikan sebagai hamba, dan alat, penting tapi tak terikat.
Pengembangan diri dilakukan agar kita terus menjadi manusia beruntung.
*)  Pengusaha, Petani Ikan Lele dan Penulis. Tinggal di Depok. Setiap Kamis jam 05.00 – 06.00 mengisi acara Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya Jakarta 104,6 FM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About this blog